AL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM
https://jurnal.stairahmaniyah.ac.id/index.php/alulum
<p>Al-Ulum: Jurnal Pendidikan dan Kajian Islam adalah Jurnal yang dikelola Sekolah Tinggi Agama Islam Rahmaniyah yang berisikan Kajian Pendidikan dan Ke Islaman sebagai media publikasi ilmiah para dosen dan para ahli dibidangnya.</p>STAI Rahmaniyahid-IDAL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM2798-4540<p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" alt="Lisensi Creative Commons" /></a><br />Ciptaan disebarluaskan di bawah <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional</a>.</p> <p>STAI Rahmaniyah, Jln. Merdeka No. 531 Sekayu Musi Banyuasin Sum-Sel</p> <p>Telp. 0714-3241894 Fax. 0714-323055, Email. stair.rahmaniyah@gmail.com</p>MO PENGARUH VARIASI MENGAJAR MAHASISWA MAGANG III SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAHMANIYAH SEKAYU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SD NEGERI 2 KAYUARA KECAMATAN SEKAYU KABUPATEN MUSI BANYUASIN
https://jurnal.stairahmaniyah.ac.id/index.php/alulum/article/view/57
<p><strong>ABSTRAK: </strong><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi mengajar mahasiswa magang III Sekolah Tinggi Agama Islam Rahmaniyah terhadap motivasi belajar siswa SD Negeri 2 Kayuara kecamatan Sekayu kabupaten Musi Banyuasin<strong>. </strong>jenis penelitian ini adalah (field research) atau penelitian lapangan yang dilakukan di SD Negeri 2 Kayuara Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Selama 4 bulan mulai dari bulan September sampai dengan bulan Desember 2023. Dengan responden sebanyak 26 orang diambil menggunakan teknik nonprobability sampling, dengan cara pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Adapun Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua instrument yaitu Interview dan Kuesioner. Untuk menganalisa data yang telah didapat peneliti menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan deskreptif kualitatif yang gunakan untuk menerjemahkan dari hasil analisis data kuantitatif. Sedangkan analisis deskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan perhitungan statistic.</em></p> <p><em>Hasil analisis df sebesar 26, diperoleh “r” tabel r<sub>tabel</sub> pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,388; sedangkan pada taraf signifikansi 1% sebesar 0,496. Ternyata r<sub>O</sub> (yaitu = 0.9618) adalah jauh lebih besar dari pada taraf signifikansi 5% maupun pada taraf 1%. berarti ada korelasi positif yang sangat signifikan antara variabel X dan variabel Y, oleh karena itu, hipotesa alternatif diterima dan hipotesa nihil di tolak. Kenyataaan ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara Variasi Mengajar Mahasiswa Magang STAI Rahmaniyah Sekayu</em><em> terhadap motivasi belajar siswa, semakin baik profesionalisme guru maka semakin baik pula motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Variasi Mengajar Mahasiswa Magang III STAI Rahmaniyah Sekayu</em><em> terhadap motivasi belajar siswa DI SD Negeri 2 Kayuara Kecamatan Sekayu Musi Banyuasin.</em></p>Litado D. JusmaErmalinda Ermalinda
Hak Cipta (c) 2024 AL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-312024-07-3172117PE PEMIKIRAN INTELEKTUAL MUSLIM DALAM BIDANG ILMU SOSIAL (Konsep Negara dalam Pemikiran Politik Al-Farabi, Al-Mawardi dan Ibnu Khaldun)
https://jurnal.stairahmaniyah.ac.id/index.php/alulum/article/view/56
<p><strong>ABSTRAK</strong>: Artikel ini membahas tentang konsep dan urgensi negara bagi kehidupan manusia, dan ciri-ciri kepala negara berdasarkan pemikiran politik Al-Farabi, Al-Mawardi, dan Ibnu Khaldun. Islam sebagai agama yang berasal dari Allah tidak hanya berbicara mengenai masalah-masalah ubudiyah dan akhirat saja, akan tetapi juga berbicara mengenai berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya adalah mengenai pemerintahan. Namun diakui bahwa memang secara tegas dan jelas tidak ditemukan konsep tentang pemerintahan atau kekhalifahan di dalam Islam, apalagi konsep negara dalam pengertian <em>nation-state.</em> Memahami konsep Negara akan terasa lebih rumit ketika kita menyertakan berbagai sudut pandang dan perspektif. Karena perintah mendirikan negara tidak akan kita jumpai dalam literatur kitab Suci Al-Quran dan Hadits Nabi. Namun ketika kita ingin mengetahui organ-organ dari negara tersebut banyak kita jumpai di AlQuran dan Hadist. Islam adalah Agama yang komprehensif, membahas seluruh masalah, baik masalah ukhrawi maupun duniawi. Dari pembahasan duniawi ini maka pasti akan membahas masalah ketatanegaraan termasuk di dalamnya membahas masalah konsep negara menurut Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (<em>library research</em>) dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menambah dan memperkaya khazanah ilmu mengenai konsep Negara dalam pemikiran politik Al-Farabi, Al-Mawardi dan Ibnu Khaldun.</p>Eni ElyatiKartini Kartini
Hak Cipta (c) 2024 AL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-312024-07-3172IM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKHLAKUL BANIN JILID 1 TERHADAP KARAKTER SANTRI KELAS VII MTS NURUL ISLAM KABUPATEN MUSI BANYUASIN
https://jurnal.stairahmaniyah.ac.id/index.php/alulum/article/view/61
<p><strong>Abstrak:</strong> <em>Penulis Kitab Akhlakul Banin Jilid 1 Umar Bin Ahmad Baradja merupakan seorang tokoh dan ulama yang terkenal, khususnya di kalangan para santri. Kepopuleran Umar Bin Ahmad Baradja berkat buku-bukunya yang hampir dipelajari seluruh santri di Indonesia seperti Kitab Al-Akhl?q Li Al-Ban?n dan Al-Akhl?q Li Al-Ban?t. Umar Bin Ahmad Baradja dilahirkan di sebuah tempat yang bernama kampung Ampel Maghfur, tepatnya pada tanggal 10 Jumadil Akhir 1331 H/17 Mei 1913 M. Sejak kecil Umar Bin Ahmad Baradja dibesarkan dan dididik oleh kakeknya dari keturunan pihak ibu, yang bernama Syaikh Hasan bin Muhammad Baradja, yang merupakan seorang ulama yang ahli dibidang ilmu nahwu dan fiqih. Keturunan Umar Bin Ahmad Baradja berasal di Kota Seiyun, Hadramaut, Yaman. Sebagai nama nenek moyangnya yang ke-18, Syaikh Sa’ad, Laqab (julukannya) Abi Raja’ (yang selalu berharap). Mata rantai keturunan tersebut bertemu pada kakek Nabi Muhammad SAW yang kelima, bernama Kilab bin Murrah. </em></p> <p><em>Kajian dalam penelitian ini terfokus pada; 1) Apa saja nilai-nilai pendidikan akhlak dalam implementasi pelajaran kitab Akhlaqul Banin Jilid 1 pada santri kelas VII di MTs Nurul Islam Bayung Lencir kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin? 2) Bagaimana Implementasi Pelajaran Kitab Akhlaqul Banin Jilid 1 terhadap karakter santri kelas VII MTs Nurul Islam Bayung Lencir Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin? 3) Apa saja kendala dalam mengimplementasi Pembelajaran Kitab Akhlaqul Banin Jilid 1 dalam membentuk Karakter Santri kelas VII MTs Nurul Islam Bayung Lencir Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin?</em></p> <p><em>Metodologi penelitian yang digunakan yaitu; mengabungkan penelitian literatur dan penelitian lapangan. Populasinya santri kelas VII MTs Nurul Islam berjumlah 100 anak. Teknik pengumpulan data mengunakan dokumentasi dalam buku Akhlakul Banin Jilid 1, kuisioner untuk disebarkan ke santri, dan wawancara/interviev pada Guru yang Mengajar Mata Pelajaran Aklakul Banin Jilid 1 kelas VII. </em></p>Murjaya MurjayaAiman FikriRini Hidayah
Hak Cipta (c) 2024 AL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-312024-07-31723463IN INOVASI DALAM PENERAPAN KEDISIPLINAN SISWA DI LEMBAGA PENDIDIKAN
https://jurnal.stairahmaniyah.ac.id/index.php/alulum/article/view/60
<p><strong>Abstrak:</strong> <em>Penelitian ini mengambil tema inovasi dalam penerapan kedisiplinan siswa di lembaga pendidikan. Terdapat </em><em>beberapa contoh inovasi yang dapat dilakukan dalam penerapan disiplin di lembaga pendidikan yaitu pertama, Keteladanan kolektif tenaga kependidikan. Dalam rangka memberikan sikap keteladanan, kepala sekolah dan guru memberikan contoh datang ke sekolah lebih awal, sikap keteladanan tidak hanya ditunjukkan dalam hal disiplin waktu namun juga dalam hal berpakaian. Kedua Pembiasaan, yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam rangka membentuk disiplin siswa melalui pelaksanaan tata tertib yaitu menerapkan budaya 5S (menebar senyum, mengucapkan salam, bertegur sapa, berperilaku sopan, dan bertindak santun). Ketiga, Pemberian hadiah dan hukuman, hal ini tentu sudah biasa dan umum. Namun bentuk reward dan punishment yang diberikan dapat dilakukan inovasi sesuai dengan kondisi dan budaya tempat lembaga pendidikan berada. Ke empat, Inovasi dalam management sekolah. Dalam hal ini kepemimpinan dan kreatifitas kepala sekolah dalam mamaneg lembaga pendidikan yang ia pimpin sangat dibutuhkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan atau studi literatur dimana peneliti mengunakan berbagai literatur untuk memperoleh data penelitian dan menggunakan jenis data kualitatif karena data yang dihasilkan berupa kata atau deskripsi</em></p>Salman SalmanKms BadruddinST. Zailia
Hak Cipta (c) 2024 AL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-312024-07-31726477K KONSTRUKSI ISLAM ATAS KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM : STUDI TENTANG TRANSFORMASI HUBUNGAN NEGARA DAN RAKYAT PADA ABAD KE XVIII S/D XIX M.
https://jurnal.stairahmaniyah.ac.id/index.php/alulum/article/view/59
<p><em>Konstruksi Islam di Palembang dalam proses islamisasi, para ulama lebih condong mencurahkan pemikiran dan kegiatannya pada urusan birokrat. Sehingga Perkembangan Islam di Sumatera belum banyak diketahui sampai menjelang berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam, karena selama dua abad Palembang menjadi wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Palembang baru menjadi kesultanan yang berdiri sendiri ketika Raden Tumenggung memproklamasikan dirinya menjadi Sultan Ratu Abdurrahman pada tahun 1666 dan kemudian mengambil gelar Sultan Jamaluddin pada tahun 1681. </em></p> <p><em>Betapa pun lambannya perkembangan Islam di Sumatera Selatan, tetapi hasil usaha para sultan dan ulama masih nampak dalam realitas historis. Di samping peningkatan kualitas Islam kultural maupun politis, Islam menjadi agama yang dianut penduduk di berbagai daerah di pedalaman Sumatera Selatan. Institusi-institusi keagamaan seperti masjid turut mengalami perkembangan. Sultan Abdurrahman pada tahun 1663 mendirikan sebuah masjid yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Masjid Lama. Pada tanggal 25 Jun 1748 sebuah masjid besar diresmikan penggunaannya oleh Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Masjid yang berlokasi di pusat Kota Palembang ini sekarang dikenal dengan sebutan Masjid Agung. Setelah runtuhnya Kesultanan Palembang, beberapa masjid didirikan oleh ulama yang kaya dengan mendapat dukungan dari masyarakat.</em></p> <p><em>Dalam tatanan Kesultanan, tidak begitu jelas apakah peran para ulama menunjukkan bahwa ajaran Islam di Kesultanan semakin ditingkatkan, sehingga struktur Kesultanan Palembang terus mengalami penyesuaian dengan ajaran Islam, atau peran Kesultanan dalam negara dan rakyat dapat diakomodir sebagai identitas Melayu Palembang. </em></p>Hamidah HamidahIM. Fatimah Zahro
Hak Cipta (c) 2024 AL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-312024-07-31727894EPIS EPISTIMOLOGI ISLAM KONSEP ILMU DAN GERAKAN INTELEKTUAL DALAM ISLAM
https://jurnal.stairahmaniyah.ac.id/index.php/alulum/article/view/58
<p><strong>Abstrak:</strong> <em>Akibat epistemologi Barat yang mengutamakan peran manusia dalam memecahkan segala sesuatu dan pada saat yang sama menentang spiritual dimensi yang kemudian menjadi sumber utama epistemologis krisis yang berimplikasi pada krisis pengetahuan, ada sebuahberusaha mencari solusi dengan mempertimbangkan epistemologi lain. Di antara Para pemikir muslim menawarkan solusi tersebut dengan epistemologi Islam. Gagasan atau Ide epistemologi Islam bertujuan untuk memberikan ruang bagi umat Islam dalam khususnya, agar dapat keluar dari belenggu pemahaman ilmu berdasarkan epistemologi Barat perlu diluruskan untuk menghindarinya kesalahpahaman dan bahkan tindakan yang lebih buruk saat berada di dataran idealisme, gagasan pembentukan epistemologi Islam adalah upaya menyelamatkan umat Islam dari jebakan intelektual dan bangunan epistemologis Islam di dalamnya dirumuskan berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Sunnah sebagai wahyu Allah.</em></p>Hellen Tiara
Hak Cipta (c) 2024 AL-ULUM: JURNAL PENDIDIKAN DAN KAJIAN ISLAM
https://creativecommons.org/licenses/by/4.0
2024-07-312024-07-317295104