PE PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA RANTAU PANJANG KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Abstrak

Abstrak:Dalam pandangan Islam, akhlak memegang peranan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Hal ini tercermin dalam sabda Nabi Muhammad SAW, “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.” Bagi seorang Muslim, ukuran akhlak yang baik adalah berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Artinya, semakin tinggi tingkat ketaatan seseorang terhadap ajaran Islam, semakin baik pula akhlaknya. Untuk mencapai ketaatan tersebut, diperlukan pengetahuan dan pemahaman, yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan pertama yang diterima seorang anak dimulai dalam keluarga, dan orang tua memegang peranan utama dalam hal ini.

Dalam penelitian ini, penulis berusaha mengumpulkan data mengenai pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak anak di Desa Rantau Panjang, Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan data yang diperoleh, ditemukan bahwa pendidikan agama yang diterapkan orang tua di desa tersebut tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap akhlak anak dalam beberapa aspek. Sebagai contoh, meskipun 76% orang tua selalu mengingatkan anak mereka untuk melaksanakan shalat lima waktu, hanya 4% anak yang melaksanakan shalat tersebut secara konsisten. Demikian juga dalam pembinaan akhlak, meskipun 58,8% orang tua mengaku selalu membina akhlak anak-anak mereka, hanya 36,8% anak yang selalu berusaha menjaga akhlaknya terhadap Allah dengan ketaatan, dan 41,33% yang melakukannya terhadap Rasulullah SAW.

Ketidaksignifikanan pengaruh pendidikan agama dalam keluarga terhadap akhlak anak disebabkan oleh kenyataan bahwa sebagian besar orang tua lebih banyak memberikan pengetahuan, mengingatkan, dan memerintah, namun sedikit yang mencontohkan secara langsung. Berdasarkan data yang diperoleh, hanya 26% orang tua yang selalu memberikan teladan dalam hal akhlak terpuji, sementara 39,33% menjawab sering, dan 32,33% menjawab kadang-kadang. Contoh keteladanan yang dimaksud adalah seperti orang tua yang selalu shalat berjemaah bersama anak-anaknya, baik di rumah maupun di masjid, yang hanya mencapai 32%, dan yang selalu tadarus Al-Qur'an hanya 16%.

Meskipun demikian, ketika membahas akhlak terhadap guru, terdapat hasil yang positif. Rata-rata data menunjukkan bahwa 77,33% anak selalu menjaga akhlaknya terhadap guru. Sedangkan dalam hal akhlak terhadap orang tua dan masyarakat, proporsi antara yang selalu menjaga dan yang tidak hampir seimbang